Minggu, 28 Oktober 2012

askep jiwa



LAPORAN PENDAHULUAN
PERILAKU KEKERASAN (PK)



       I.            Masalah utama : perilaku kekerasan

    II.            Pengertian
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri maupun orang lain (Yosep, 2007; hal, 146). Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis (Depkes, RI, 2000).
Jadi, perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan individu yang melakukan tindakan yang dapat membahayakan/mencederai diri sendiri, orang lain bahkan dapat merusak lingkungan.

 III.            Penyebab
Perilaku kekerasan bisa disebabkan adanya gangguan harga diri: harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.
.
 IV.            Tanda dan Gejala
Yosep (2009) mengemukakan bahwa tanda dan gejala perilaku kekerasan adalah sebagai berikut:
a.       Muka merah dan tegang
b.      Mata melotot/ pandangan tajam
c.       Tangan mengepal
d.      Jalan mondar-mandir
e.       Bicara kasar
f.       Mengancam secara verbal atau fisik
g.      Suara keras
h.      Melukai diri sendiri / orang lain

    V.            Akibat
Klien dengan perilaku kekerasan dapat menyebabkan resiko tinggi menciderai diri, orang lain dan lingkungan. Resiko menciderai merupakan tindakan yang kemungkinan dapat melukai / membahayakan diri, orang lain dan lingkunga
 VI.            Pohon Masalah

Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
 





          Perilaku Kekerasan

           Core problem 
                                          
                                                                       

Gangguan Harga Diri : Harga Diri Rendah


( Budiana Keliat, 1999)



VII.            Masalah keperawatan yang perlu di kaji
1. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
a.       Data subjektif: Klien mengatakan marah dan jengkel kepada orang lain, ingin membunuh, ingin membakar atau mengacak-acak lingkungannya.
b.      Data objektif: Klien mengamuk, merusak dan melempar barang-barang, melakukan tindakan kekerasan pada orang-orang disekitarnya.

2. Perilaku kekerasan
a.       Data Subjektif : Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang, klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal atau marah, riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
b.      Data Objektif: Mata merah, wajah agak merah, nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai, ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam, merusak dan melempar barang barang.

                  3.  Gangguan harga diri : harga diri rendah
a.       Data Subyektif: Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
b.      Data obyektif: Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup



VIII.            Diagnose keperawatan
1. Perilaku kekerasan
2. Harga diri rendah
3. Resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkingan

 IX.            Intervensi Keperawatan
Rencana tindakan keperawatan
Tujuan Umum: Klien tidak mencederai dengan melakukan manajemen kekerasan
Tujuan Khusus:

1.       Klien dapat membina hubungan saling percaya.
Tindakan:
·         Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, empati, sebut nama perawat dan jelaskan tujuan interaksi.
·         Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai.
·         Bicara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang.

2.       Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.
Tindakan:
v  Beri kesempatan mengungkapkan perasaan.
v  Bantu klien mengungkapkan perasaan jengkel/kesal.
v  Dengarkan ungkapan rasa marah dan perasaan bermusuhan klien dengan sikap tenang.

3.      Klien dapat mengidentifikasi tanda‑tanda perilaku kekerasan.
Tindakan :
§  Anjurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat jengkel/kesal.
§  Observasi tanda perilaku kekerasan.
§  Simpulkan bersama klien tanda‑tanda jengkel/kesal yang dialami klien.

4.      Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.
Tindakan:
v  Anjurkan mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.
v  Bantu bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.
v  Tanyakan "Apakah dengan cara yang dilakukan masalahnya selesai ?"

5.      Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan.
Tindakan:
v  Bicarakan akibat/kerugian dari cara yang dilakukan.
v  Bersama klien menyimpulkan akibat dari cara yang digunakan.
v  Tanyakan apakah ingin mempelajari cara baru yang sehat.

6.      Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam berespon thd kemarahan.
Tindakan :
v  Beri pujian jika mengetahui cara lain yang sehat.
v  Diskusikan cara lain yang sehat.Secara fisik : tarik nafas dalam jika sedang kesal, berolah raga, memukul bantal/kasur.
v  Secara verbal : katakan bahwa anda sedang marah atau kesal/tersinggung.
v  Secara spiritual : berdo'a, sembahyang, memohon kepada Tuhan untuk diberi kesabaran.

7.       Klien dapat mengidentifikasi cara mengontrol perilaku kekerasan.
Tindakan:
v  Bantu memilih cara yang paling tepat.
v  Bantu mengidentifikasi manfaat cara yang telah dipilih.
v  Bantu mensimulasikan cara yang telah dipilih.
v  Beri reinforcement positif atas keberhasilan yang dicapai dalam simulasi.
v  Anjurkan menggunakan cara yang telah dipilih saat jengkel/marah

8.       Klien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai program).
Tindakan:
·         Diskusikan dengan klien tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek samping).
·         Bantu klien mengpnakan obat dengan prinsip 5 benar (nama klien, obat, dosis, cara dan waktu).
·         Anjurkan untuk membicarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan.













DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L.J. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta: EGC

Stuart GW, Sundeen, Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed.). St.Louis Mosby Year Book, 1995

Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999

Keliat Budi Ana, Gangguan Konsep Diri, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999

Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino Gonohutomo, 2003

Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP Bandung, 2000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar